Badai Sempurna EOS

Selama sebulan terakhir, EOS terjebak dalam badai sempurna. Data dari DAppTotal.com menunjukkan EIDOS - eksperimen penambangan token - telah memonopoli 77,76% sumber daya CPU jaringan, menyebabkan kemacetan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan konsumsi CPU total mencapai 11.956.660 ms dan indeks kemacetan di 100%, bahkan DApps besar seperti BigGame dan WhaleEx terpaksa beroperasi di bawah 2% kapasitas jaringan.

Sebagai analis blockchain yang menyaksikan ini dari San Francisco, ironinya mencolok: jaringan yang dibangun untuk skalabilitas justru dilumpuhkan oleh demam emas digital.

Titik Puncak Krisis

Situasi ini menjadi begitu parah hingga EarnBetCasino (dulunya EOSBet) mengeluarkan ultimatum: perbaiki dalam 30 hari atau kami pergi. Argumen mereka tajam - ini bukan hanya tentang alokasi sumber daya; tapi tentang kegagalan tata kelola fundamental di ekosistem EOS.

Muncul kemudian Daniel Larimer (BM), pendiri kontroversial EOS, dengan apa yang mungkin menjadi upaya terakhir jaringan - penyegaran total alokasi sumber daya EOSIO.

Mengurai Rencana Besar BM

Proposal BM, yang diuraikan dalam postingannya “Reimagining EOSIO Resource Allocation”, bertujuan menyelesaikan tiga masalah inti:

1. Stabilitas Harga: Biaya CPU saat ini berfluktuasi liar berdasarkan nilai spekulatif EOS
2. Prediktabilitas: Pengguna tidak pernah tahu berapa banyak CPU yang akan didapat
3. Aksesibilitas: Persyaratan modal tinggi menghalangi pengguna rata-rata

Solusinya? Pergeseran radikal dari kepemilikan ke ekonomi penyewaan:

Fitur Utama:

• Semua waktu CPU disewa langsung dari kontrak sistem
• Algoritma harga dimana biaya naik secara eksponensial saat utilisasi meningkat
• Masa sewa 30 hari memberikan stabilitas
• Penghapusan komponen penetapan harga spekulatif CPU

Perhitungan papan tulis BM menunjukkan bahwa begitu 10% kapasitas jaringan disewa, pendapatan sewa bisa melebihi tingkat inflasi EOS - cara elegan untuk menyelaraskan insentif.

Perspektif Silicon Valley

Dari sudut pandang fintech di Bay Area, ini terlihat seperti ekonomi komputasi awan yang diterapkan ke blockchain. Seperti AWS merevolusi infrastruktur IT dengan beralih dari pengeluaran modal ke operasional, BM ingin melakukan hal serupa untuk sumber daya blockchain.

Model yang diusulkan memiliki sentuhan cerdas:

1. Anti-sybil measures: Algoritma harga menyesuaikan lebih lambat saat turun daripada naik, mencegah pemain besar memanipulasi penurunan harga
2. Migrasi bertahap: Masa transisi satu tahun mencegah guncangan mendadak bagi pemangku kepentingan yang ada
3. Kompabilitas REX: Pendapatan sewa masih mengalir ke peserta REX selama transisi

Tapi ada masalahnya: ini berarti melepaskan mimpi “memiliki” kapasitas CPU secara permanen. Bagi puritan desentralisasi, ini mungkin sulit diterima.

Momen Penentu